Thursday, May 15, 2014

Persiapan UN Matematika SD

Persiapan UN Matematika SD

Biasanya anak-anak sering mengalami kesulitan di pecahan, perbandingan, konversi satuan, menentukan satuan (jam atau km atau km/jam), FPB, KPK, sifat-sifat bangun datar, bangun ruang, statistika, dan sering membaca soal cerita secara sambil lalu sehingga ada "kata kunci" yang tidak terbaca olehnya. Berikut ini mungkin bisa membantu anak-anak kelas 6 SD yang sering mengalami kesalahan dalam mengerjakan materi yang telah saya sebutkan.


1. Pecahan
Ini bukan mengajarkan cara cepat buat anak. Namun sering sekali terdapat UN SD yang menuliskan soal dengan pecahan istimewa di samping ini.
Catatan ini membantu anak ketika menemukan angka istimewa. Namun anak tetap diajari bagaimana mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa.


2.  Perbandingan
Dengan metode visual, banyak anak terbantu menyelesaikan soal perbandingan. Bahkan orang tua maupun guru juga terbantu dengan model penyelesaian soal seperti gambar di samping. Mereka jadi lebih paham, mengapa Jumlah kelereng Dina = 5/8 x 40 = 100 kelereng.

3. Konversi Satuan

Satuan Berat
Sering sekali anak yang merasa mahir mengerjakan soal matematika justru sering sekali salah saat menghitung 0,03 x 1000 = 300 misalnya. Karena mereka asal coret saja yang selama ini diyakini mereka caranya benar. Mereka tidak sadar bahwa cara asal coret mengakibatkan mereka sering mengalami kesulitan.

Satuan Luas
Anak-anak suka kesulitan mengubah satuan luas di samping. Dengan membuat tangga dan menuliskan ha, are, dan ca pada tangga disamping, terbukti memudahkan anak-anak menjawab soal konversi satuan luas.

Satuan Waktu
Anak juga sering mengalami kesalahan ketika mengerjakan soal ini. Mereka bingung bagaimana cara menghitungnya. Sehingga mereka main "enak" saja menghitungnya; yaitu (11-6) jam dan (30-15) menit. Hasilnya 5 jam 15 menit.

4. Kecepatan, Jarak, dan Waktu
Banyak anak menjawab: lama perjalanan = 2 jam karena anak-anak melihat angka "enak" yaitu 80 dan 40. Dibagi hasilnya jadi 2 jam. Ketika kita minta tuliskan rumus terlebih dahulu, mereka tahu jawabannya = 1/2. Tapi satuannya apa? mereka bingung kembali memikirkan satuan. maka menuliskan rumus dan satuan, kemudian dicoret membantu anak untuk tahu bahwa satuan yang belum dicoret adalah jam.
Sekali lagi ini bukan mengajarkan cara cepat. Namun membantu anak-anak di detik terakhir menjelang UN agar lebih teliti dalam mengerjakan soal UN.
Pada pengajaran keseharian, penggunaan nalar dalam mengajar sangat diharuskan.

5. Volume Prisma Segitiga
Walaupun sudah tahu kalau menghitung luas segitiga = alas x tinggi : 2 , tetap saja anak-anak (6 SD) menanyakan "panjang sisi miringnya buat apa, Bu?".
Aku jawab saja, "Buat asesoris untuk njebak kamu ketika menghitung dan bikin kamu bingung."
Lantas anak-anak pun langsung mencoret angka di sisi miring sambil bilang, "ah, ini bikin bingung saja."

 
 6. Statistika (Diagram Lingkaran)
Biasanya kalau yang diketahui adalah jumlah seluruh anak, misalnya 200 anak. Anak merasa mudah menjawab pertanyaan jumlah anak yang ikut sepakbola dll.
Jika yang ditanya kebalikannya, yaitu berapa jumlah seluruh anak, atau jumlah pemain bola sementara yang diketahui bukan seluruhnya, maka cara di samping ini sangat membantu anak-anak untuk memahaminya mengapa jumlah persen harus dibalik. (Misalnya cara langsung: jumlah seluruh anak = 100/35 x 28 = 80 anak)

Pengin punya buku "Ringkasan Matematika SD, panduan lengkap dan praktis" di bawah ini?

Silahkan inbox ke facebook saya langsung. "Koeshartati Saptorini"
Berikut salah satu testimoni salah satu orang tua yang sudah membeli buku ini.

" Kak...ini buku dibeli dimana..?? Bagus banget ini, kalau saja Rassya (anak saya, kelas 3 SD) bisa mempelajari dan memahami semua isi buku ini, waahh hebat...dia pasti pintar nih...".
Begitu pernyataan seorang guru "sarjana S2 pendidikan Matematika" sepupunya Bundana RaFa.

Dari awal diterbitkannya buku ini (tahun 2009) saya sudah bilang, "Buku yang saya buat ini bagus! dan akan masih terus digunakan hingga 20 tahun yang akan datang".
 
Yaaa. Semoga semua orang tua di Indonesia yang memiliki anak yang bersekolah di SD wajib memiliki buku ini. Rugi jika tidak beli. Serius! Buku ini adalah pendamping belajar anak yang bisa membuat anak SD bisa belajar mandiri. Ini mewakili kehadiran saya di samping mereka. (Bukankah selama ini saya dibilang semua orang tua murid saya dan diakui oleh ITB88 serta masyarakat bahwa "saya guru yang handal dalam mendampingi anak yang berkesulitan belajar matematika).

Semoga buku ini menyebar ke dunia! Aamiin.
Banyak orang tua Indonesia yang tinggal di Kuala Lumpur sangat terbantu oleh buku ini. Berikut testimoni orang tua yang baru saya kenal di facebook.

Segera hubungi inbox facebook saya. "Koeshartati Saptorini"

Buku itu diperuntukkan untuk anak kelas 2, 3, 4, 5, 6 SD dalam satu buku. Penyajiannya sangat bertahap. Dan sudah dipercaya oleh ITB'88 untuk disebarkan bagi guru-guru di seluruh Indonesia.

Harga bukunya 65 ribu. Banyak guru privat dari berbagai universitas menggunakan buku ini sebagai panduan mereka mengajar matematika. Beberapa kawan saya dari jurusan matematika ITB juga menggunakan buku ini sebagai panduan ketika mereka mengajar matematika pada anak-anak.

 

Tidak Akan Ada Lagi Anak yang Berkesulitan Belajar Matematika

About Me

My photo
Saya, lulusan ITB, yang telah mengajar matematika SD hingga SMA selama lebih dari 20 tahun. (Dari tahun 1990 hingga sekarang).
Saya sangat menikmati dunia mengajar.
Saya juga mengajar anak SMA kelas Internasional hingga mereka bisa mengerti materi A Level matematika, fisika, dan kimia dengan lebih mudah.
Dalam mengembangkan materi pelajaran, saya mempunyai tenaga ahli, jurusan teknik fisika - ITB (S-1) dan teknik informatika - ITB (S-2).
Saat ini saya juga aktif memberi pelatihan "Bagaimana Mengajar Matematika Secara Mudah dan Menyenangkan" bagi guru-guru SD di Indonesia. Kegiatan ini dimotori oleh ITB88 Peduli Pendidikan.
Hubungi saya di:
facebook "Koeshartati Saptorini" https://www.facebook.com/rini.ks.5