Komunikasi yang efektif antara guru dan murid
Komunikasi terjadi ketika seseorang mengirimkan ide atau perasaan kepada orang lain atau sekelompok orang. Efektivitasnya diukur dengan kesamaan antara pesan dikirim oleh guru dan pesan yang diterima oleh murid.
Unsur yang berperan dalam proses komunikasi adalah sumber (guru), simbol yang digunakan untuk mengirim pesan (kata-kata, tulisan, gambar, garis, bahasa tubuh), dan penerima. Ketiga unsur ini saling terkait.
Hubungan antara guru dan murid bersifat dinamis dan tergantung bagaimana arus komunikas antara guru dan murid. Pada saat guru menyampaikan pesan, murid memberi umpan balik untuk menyesuaikan informasi yang diterimanya. Sebaiknya guru juga memberi umpan balik terhadap umpan balik yang murid berikan sehingga memperkuat respon yang diinginkan.
Komunikasi terjadi ketika seseorang mengirimkan ide atau perasaan kepada orang lain atau sekelompok orang. Efektivitasnya diukur dengan kesamaan antara pesan dikirim oleh guru dan pesan yang diterima oleh murid.
Unsur yang berperan dalam proses komunikasi adalah sumber (guru), simbol yang digunakan untuk mengirim pesan (kata-kata, tulisan, gambar, garis, bahasa tubuh), dan penerima. Ketiga unsur ini saling terkait.
Hubungan antara guru dan murid bersifat dinamis dan tergantung bagaimana arus komunikas antara guru dan murid. Pada saat guru menyampaikan pesan, murid memberi umpan balik untuk menyesuaikan informasi yang diterimanya. Sebaiknya guru juga memberi umpan balik terhadap umpan balik yang murid berikan sehingga memperkuat respon yang diinginkan.
Misalnya, saat kita menerangkan tentang bagaimana
cara memfaktorkan persamaan kuadrat. Murid lantas mengatakan bahwa cara
yang diajarkan sama guru sekolah berbeda dengan cara kita. Selanjutnya
kita bertanya, „Bagaimana caranya yang diajarkan gurumu di sekolah?“.
Maka murid akan memperlihatkan catatannya. Ini hubungan komunikasi dua
arah bolak-balik yang diharapkan memberi penguatan pemahaman murid
terhadap pemfaktoran persamaan kuadrat.
Setelah melihat catatan murid, kita bisa menjelaskan ulang bahwa ada kesamaan tujuan antara cara guru sekolah dan cara kita. Sehingga murid tidak merasa bingung. Kita tinggal mengatakan, „Boleh memakai cara apapun, yang lebih kamu mengerti sehingga dapat mengerjakan soal dengan benar.“
Guru sebagai komunikator
Setelah melihat catatan murid, kita bisa menjelaskan ulang bahwa ada kesamaan tujuan antara cara guru sekolah dan cara kita. Sehingga murid tidak merasa bingung. Kita tinggal mengatakan, „Boleh memakai cara apapun, yang lebih kamu mengerti sehingga dapat mengerjakan soal dengan benar.“
Guru sebagai komunikator
Efektivitas guru sebagai komunikator ditentukan oleh setidaknya tiga unsur, yaitu:
1) kemampuan memilih dan menggunakan bahasa
2) sikap dan bahasa tubuh guru saat menyampaikan materi
3) materi/ bahan yang disampaikan akurat, up to date, dan menarik perhatian murid
Oleh karena itu guru harus senantiasa memiliki informasi terkini dan dapat meyakinkan murid akan pentingnya materi yang disampaikannya. Guru juga harus menyadari bahwa efektivitas komunikasi tergantung pada pemahaman murid dari simbol-simbol atau kata-kata yang digunakan.
Simbol yang digunakan
Informasi / materi disampaikan dalam berbagai simbol, yaitu secara verbal (pengaruhnya hanya 7%), non verbal (55%), dan para verbal (38%).
1) kemampuan memilih dan menggunakan bahasa
2) sikap dan bahasa tubuh guru saat menyampaikan materi
3) materi/ bahan yang disampaikan akurat, up to date, dan menarik perhatian murid
Oleh karena itu guru harus senantiasa memiliki informasi terkini dan dapat meyakinkan murid akan pentingnya materi yang disampaikannya. Guru juga harus menyadari bahwa efektivitas komunikasi tergantung pada pemahaman murid dari simbol-simbol atau kata-kata yang digunakan.
Simbol yang digunakan
Informasi / materi disampaikan dalam berbagai simbol, yaitu secara verbal (pengaruhnya hanya 7%), non verbal (55%), dan para verbal (38%).
Penyampaian secara verbal misalnya isi dari pesan, pengaturan, dan
pemilihan kata-kata. Sedangkan penyampaian secara non verbal misalnya
ekspresi wajah, postur, dan gerakan tubuh. Sedangkan para verbal (38%),
mengacu pada bagaimana kita menyampaikan sesuatu dan bukan dari apa yang
kita katakan. Misalnya intonasi suara, jeda, tekanan, dan volume suara.
Efektivitas komunikasi diperkuat juga dengan bantuan secara visual (gambar, garis, titik) dan secara kinestetik (dengan gerakan tangan – misalnya guru menerangkan sambil menggambar – bukan memperlihatkan gambar atau menyelesaikan sebuah contoh soal).
Efektivitas komunikasi diperkuat juga dengan bantuan secara visual (gambar, garis, titik) dan secara kinestetik (dengan gerakan tangan – misalnya guru menerangkan sambil menggambar – bukan memperlihatkan gambar atau menyelesaikan sebuah contoh soal).
Murid sebagai penerima informasi
Guru perlu memahami bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman murid
dalam menerima materi yang disampaikan. Sehingga guru perlu mengatur
strategi agar materi yang disampaikannya dapat diterima oleh sebagian
besar siswa.
Komponen yang tidak kalah pentingnya dalam penyampaian
informasi adalah perhatian dan minat murid. Informasi akan lebih
terserap dan mudah dipahami jika murid bisa memberikan semua
perhatiannya terhadap materi yang sedang diajarkan guru. Pada saat murid
mampu memperhatikan dan fokus maka materi pun akan menancap kuat dan
tersimpan lebih lama di memori anak .
No comments:
Post a Comment